VALUASI EKONOMI KAWASAN WISATA AIR TERJUN BENANG STOKEL DAN BENANG KELAMBU DUSUN PEMOTOH DESA AIK BERIG BATUKLIANG LOMBOK TENGAH

  • Hadi Mahmudi Universitas Mataram
  • Abdul Manan Universitas Mataram
  • Taufan Handika Putra Universitas Mataram
  • Rahman Universitas Mataram
Keywords: Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu, Nilai Ekonomi, Metode Biaya Perjalanan

Abstract

Penelitian ini dilakukan di kawasan wisata Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu yang terletak di Dusun Pemotoh Tengah, Desa Ai9k Beriq, Kecamatan Butukliang Lombok Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai ekonomi di kawasan wisata Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu dan untuk mengetahui pengaruh Umur, Lama pendidikan, Penghasilan, Jarak tempuh, Waktu tempuh, Waktu di lokasi, Biaya perjalanan, Lama mengetahui lokasi terhadap jumlah kali kunjungan ke kawasan wisata Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu.  Populasi penelitian ini adalah pengunjung yang berkunjung ke kawasan wisata Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu, dalam beberapa tahun terakhir yang datang ke   kawasan wisata Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu pada tahun 2020 adalah sebanyak 540.068 orang. Hal ini sebagai gambaran dan dasar untuk menentukan jumlah sampel. Accidental sampling digunakan dalam penelitian ini, artinya siapapun tidak sengaja bertemu saat penulis mengumpulkan data disana. Ada 107 orang sebagai sampel. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif dan kuantitatif pengumpulan data. Analisis kuantitatif menggunakan regresi linier berganda yang didasarkan pada kuesioner. Dengan menggunakan pendekatan biaya perjalanan, Hasil penelitian  menunjukkan nilai ekonomi lingkungan kawasan wisata Air Terjun Benang Stokel dan Air Terjun Benang Kelambu sebesar Rp. 7.484.046.320/tahun. Uji Signifikansi serentak bahwa secara bersama – sama atau simultan variabel independen yaitu Umur (X1), Lama pendidikan (X2), Penghasilan (X3), Jarak tempuh (X4), Waktu tempuh (X5), Waktu di lokasi (X6), Biaya perjalanan (X7), Lama mengetahui lokasi (X8) berpengaruh siginifikan terhadap jumlah kali kunjungan yang berarti menerima hipotesa yang diajukan.Uji Signifikansi secara parsial untuk Variabel lama pendidikan (X2), Variabel penghasilan (X3), Variabel Waktu tempuh (X5) dan Variabel Biaya perjalanan (X7) tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kali kunjungan yang berarti variabel-variabel tersebut menolak hipotesa yang diajukan. Sedangkan Variabel umur (X1), Variabel Jarak tempuh (X4), Variabel Waktu di lokasi (X6),Variabel Lama mengetahui (X8)  berpengaruh secara signifikan  terhadap jumlah kali kunjungan ke Kawasan Wisata Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu berarti variabel independent tersebut menerima hipotesa yang diajukan atau hipotesa sudah terbukti. Penilaian responden terhadap kondisi jalan menuju ke Obyek Wisata Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu baik. Pendapat responden tentang keindahan Obyek Wisata Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu sangat indah. Pendapat para responden terhadap penambahan fasilitas di  Obyek Wisata Air Terjun Benang Stokel dan Benang Kelambu sangat perlu.

References

Anna, Z., & Saputra, D. S. (2017). Economic valuation of whale shark tourism in Cenderawasih Bay National Park, Papua, Indonesia. Biodiversitas Journal of Biological Diversity,18(3), 1026–1034.
Bappenas. (2016). Indonesia Biodiversity Strategy And Action Plan 2015-2020. Jakarta: Kemeterian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.
Cárdenas-García, P. J., Sánchez-Rivero, M., & Pulido-Fernández, J. I. (2015). Does tourism growth influence Economic Development? Journal of Travel Research, 54(2), 206–221. doi:10.1177/0047287513514297. Tripomo, R. S., & Soesatyo, Y. (2014).
Cooper, D. R., & Schindler, P. S. (2006). Business Research Methods, [9th Edition]. Jakarta: PT. Media Global Edukasi.
El-Bekkay, M., Moukrim, A. I.,&Benchakroun, F. (2013). Aneconomic assessment of the Ramsar site of Massa (Morocco) with travel cost and contingent valuation methods. African Journal of Environmental Science and Technology, 7(6), 441–447.
Fandeli, Chafid, 2000. Potensi Objek Alam Indonesia Yogyakarta. Liberty, Yogyakarta.
Fauzi, A. (2006). Ekonomi sumber daya alam dan lingkungan:Teori dan aplikasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Field, B. C. (2001). Environmental economics: An introduction.McGraw Hill.
Gómez-Baggethun, E., & Ruiz-Pérez, M. (2011). Economic valuation and the commodification of ecosystem services. Progress in Physical Geography, 35, 613-628.
Iasha, A., Yacob, M. R., Kabir, I., & Radam, A. (2015). Estimating Economic value for potential ecotourism resources in puncak lawang park, Agam district, West Sumatera, Indonesia. Procedia Environmental Sciences, 30, 326-331. doi:10.1016/j.proenv.2015.10.058
Inskeep, Edward. 1991. Tourism Planning: An Integrated and Sustainable Approach. Van Nostrand Reinhold. New York, Inc
Kuncoro, M. (2001). Metode riset untuk bisnis & ekonomi:Bagaimana meneliti & menulis tesis? Jakarta: Erlangga
Lipton, D.W.,Wellman, K., Sheifer, I., &Weiher, R. (1995). Economic valuation of natural resources: a handbook for coastal resource policymakers. NOAA Coastal Ocean Program Decision Analysis Series, 5. Silver Spring, MD: Coastal Ocean Office, National Oceanic and Atmospheric Adminstration, U.S. Department of Commerce. Diakses dari http://aquaticcommons.org/14656/. Tanggal Akses 17 Januari 2017.
Marpaung, H, 2002. Pengentahuan Kepariwisataan. Ed Revisi. Alfabeta, Bandung
Matthew, N. K., Shuib, A., Ramachandran, S., & Mohammad-Afandi, S. H. (2019). Economic valuation using travel cost method (TCM) in kilim karst geoforest park, Langkawi, Malaysia. Journal of Tropical Forest Science, 31(1), 78-89. doi:10.26525/jtfs2019.31.1.7889
Nicholson, W., & Snyder, C. (2010). Intermediate microeconomics and its application, [11th Edition]. Mason: South-Western Cengage Learning
Nuva, R., Shamsudin, M. N., Radam, A., & Shuib, A. (2009). Willingness to pay towards the conservation of ecotourism resources at Gunung Gede Pangrango National Park, West Java, Indonesia. Journal of Sustainable Development, 2(2), 173–186. DOI: https://doi.org/10.5539/jsd.v2n2p173.
Sari, N. P. (2016). Valuasi Ekonomi Taman Rekreasi Kebon Rojo Kota Blitar. Tesis. Yogyakarta: Fakultas Ekonomika
Sahlan, 2008.Valuasi Ekonomi Wisata Alam Otak Kokok gading Dengan Pendekatan Biaya Perjalanan. Skripsi Program Sarjana Universitas Mataram.
Samuelson, P. A., & Nordhaus, W. D. (2002). Economics, [17th Edition]. Boston: McGraw-Hill Irwin.
Soeratno & Arsyad, L. (2008). Metodologi penelitian untuk ekonomi dan bisnis, [Edisi Revisi]. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). Bandung: CV. Alfabeta.
Suwantoro, Gamal. 2004. DasarDasarPariwisata.Yogyakarta C V. ANDISolihin Ismail, Yogyakarta.
Wahab, Salah. 2003.Manajemen Kepariwisataan, Cetakan Iv Penerjemah Gromang F. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.
Yakin, Addinul. 2007. Ekonomi Sumber Daya Lingkungan, Teori Bijaksana Pemberdayaan Berkelanjutan. Akademi Persindo, Jakarta..
Published
2023-04-01
How to Cite
Mahmudi, H., Manan, A., Putra, T. H., & Rahman. (2023). VALUASI EKONOMI KAWASAN WISATA AIR TERJUN BENANG STOKEL DAN BENANG KELAMBU DUSUN PEMOTOH DESA AIK BERIG BATUKLIANG LOMBOK TENGAH. Journal of Economics and Business, 9(1), 69-96. https://doi.org/10.29303/ekonobis.v9i1.131